Sabtu, 03 Desember 2011

Jaringan Komputer

TIPE PENGKABELAN
 dalam jaringan komputer ada beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat digunakan untuk mengaplikasikan Jaringan, yaitu :
1.      Thin Ethernet (Thinnet)
pada tipe pengkabelan Thin Ethernet atau Thinnet mempunyai kelebihan pada biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, juga teknik pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.


2.      Thick Ethernet (Thicknet)
pada tipe pengkabelan thick Ethernet atau thicknet, jika dibandingkan dengan Thinnet jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.


3.      Twisted Pair Ethernet
pada jenis pengkabelan Twisted Pair terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. jenis kabel Shielded merupakan jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan jenis kabel unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star atau tipologi bintang. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi.


4.      Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.


KOMPONEN SOFTWARE
 
1.      Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI

2.      Network ID Host ID
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

3.      Kelas-kelas IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
A. xxx.0.0.1 s/d xxx.255.255.254 – Defaul subnet mask : 255.0.0.0
B. xxx.xxx.0.1 s/d xxx.xxx.255.254 – Defaul subnet mask : 255.255.0.0
C. xxx.xxx.xxx.1 s/d xxx.xxx.xxx.254 – Defaul subnet mask : 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

4.      Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.
1.      Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
2.      Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3.      Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya : microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.

5.      DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic HostConfiguration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

ALAT UNTUK MEMBUAT SUATU JARINGAN

1.      Tang crimping 
Fungsinya yaitu memotong kabel, melepas pembungkus kabel, memasang konektor.


 
              2.      Connector RJ-45
RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack). Merupakan konektor yang akan dipasangkan pada unjung kabel. Untuk kabel jaringan menggunakan tipe RJ45. 


              3.      Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah suatu kabel yang digunakan sebagai media penghubung antar computer dan peralatan jaringan (hub atau switch).


               4.      LAN card/modem
Lan card adalah adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Modem adalah singkatan dari modulator-demodulator yaitu alat yang digunakan untuk menghantar dan menerima data dari sebuah PC ke PC lainnya melalui kabel telephone.


                5.      Tester
Digunakan untuk menguji hasil pemasangan kabel sudah benar atau belum.


                 6.      Switch/hub
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja di lapisan Data-link, mirip dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih besar. Hub perangkat penghubung Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain.

TOPOLOGI JARINGAN

1.    Topologi bus

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Sedangkan Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

2.      Topologi bintang/star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Kelebihannya Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut, Tingkat keamanan termasuk tinggi, Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk, Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah, Kontrol terpusat, Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan, Paling fleksibel. Sedangkan kekurangannya yaitu Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti, Boros dalam pemakaian kabel, HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.

3.      Topologi cincin/ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan  berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Kelebihannya yaitu Hemat kabel, Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data. Sedangkan kekurangannya yaitu Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan, Pengembangan jaringan lebih kaku, Sulit mendeteksi kerusakan, Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur, Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus.
 

4.    Topologi mesh

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links), Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Kelebihan dari topologi ini yaitu Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing), Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya, Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer. Sedangkan kekurangannya yaitu Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O, semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O.

5.    Topologi pohon/tree


Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung, Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer. Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.




6.    Topologi linier/runtut

Topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer. Keuntungan, hemat kabel, tata letak kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan. Sedangkan Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.

MEMBUAT KABEL JARINGAN
ALAT – ALAT DAN BAHAN :



  LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT KABEL JARINGAN :
 1.      Siapkan kabel UTP sepanjang yang kita ingin gunakan misalnya 10 meter, atau lebih.

 2.      Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan secara memutar menggunakan Tang Crimping.
 3.      Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut dengan urutan sebagai berikut:
Urutan kabel pada Straight-through untuk kedua ujungnya sama, dengan urutan [Putih Orange - Orange - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Coklat - Coklat] lihat gambar berikut ini:
 Sedangkan pada kabel jaringan jenis Crossover, ujung yang satu memiliki urutan yang berbeda, [Putih Orange - Orange - Putih Hijau - Biru - Putih Biru - Hijau - Putih Coklat - Coklat] dan pada ujung yang satu lagi, [Putih Hijau - Hijau - Putih Orange - Biru - Putih Biru - Orange - Putih Coklat - Coklat], seperti pada gambar d bawah ini :
4. Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati – hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.
5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi. 
6. Jika telah selesai, maka uji kabel tersebut menggunakan tester untuk menguji apakah kabel telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung konektor pada masing – masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda).

MEMBUAT SUATU JARINGAN

1.    Untuk menghubungkan dua buah komputer tidak diperlukan switch dan menggunakan kabel UTP dengan pengkabelan jenis straight, sedangkan untuk jaringan dengan tiga computer atau lebih menggunakan switch dan kabel UTP dengan konfigurasi pengkabelan cross-over. 
2.  Setelah kabel UTP terpasang, langkah selanjutnya adalah menancapkan kabel UTP tersebut ke LAN CARD computer, jika hanya menggunakan dua computer maka pasanglah kabel UTP yg telah terpasang RJ -45 dengan konfigurasi cross-over ke masing-masing computer, tetapi jika terdiri dari tiga computer atau lebih maka kita harus menggunakan switch/switch dengan topologi kira -kira sebagai berikut :

 Gambar di atas merupakan switch atau hub yang terdiri 8 port, yang banyak terdapat dipasaran switch/hub dengan jumlah colokan RJ-45 sebanyak 4/8/16/32 port, mengenai pemelihan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk memasang kabel UTP pada switch, Anda tinggal menancapkan satu konektor RJ -45 yang telah terpasang pada kabel UTP tadi ke salah satu port pada switch/hub dan satunya lagi pada PC. Jika sudah di tancapkan maka akan muncul icon LAN Connected pada system tray komputer :
 

3.    Setelah jaringan secara fisik terinstall, maka kita harus mengkonfigurasi IP Address masing–masing computer sehingga dapat saling berkomunikasi/terkoneksi. IP Address adalah pengalamatan jaringan computer yang terdiri dari 32 bit biner. Untuk membuat jaringan LAN anda dapat menggunakan IP Address salah satu kelas dibawah ini :
Kelas A : 10.x.x.x dengan subnet mask 255.0.0.0
Kelas B : 172.16.x.x – 172.31.x.x dengan subnet mask 255.255.0.0
Kelas C : 192.168.x.x dengan subnet mask 255.255.255.0
Dalam satu jaringan LAN, semua komputer harus menggunakan kelas yang sama. Dalam hal ini kita menggunakan Kelas C. Karena jumlah komputer yang terkoneksi sedikit, dimana kelas C ini mampu mengkoneksikan maksimal 254 komputer. Jadi kita menggunakan IP : 192.168.x.x dengan Subnet 255.255.255.0
255.255.255.0 maksudnya 24 bit pada IP Address merupakan network address sedangkan 8 bit berikutnya adalah host ID (ingat 255 jika dibinerkan ada 8 bit yaitu 11111111). Nilai x di atas dapat di isi terserah dengan range 1 - 254. Jadi :
192.168.x à Adalah Network address sedangkan x à Host ID
Jadi Range alamat IP Address LAN kita nantinya = 192.168.1.1 – 192.168.1.254 Subnetmask 255.255.255.0

4.    Pada kali ini kita akan menggunakan network address 192.168.1 dan host ID antara 1 -254. (Nama pada masing-masing komputer tidak boleh sama artinya jika ada computer dengan IP Address 192.168.1.1 maka tidak boleh ada komputer lain dalam satu LAN yang mempunyai IP Adress tersebut), Cara Mengeset IP Addess adalah sebagai berikut :
- Click Start > Setting > Control Panel sampai keluar kotak dialog Control Panel (seperti terlihat digambar dibawah ini)
 - Double-Click Icon Network Connection, lalu muncul menu Network Connection :
- Double-click Icon Local Area Connection, lalu muncul menu Local Area Connection Properties, setelah itu Double-Click Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam menu Local Area Connection Properties :
- Setelah mengklik Internet Protocol (TCP/IP), maka akan muncul tampilan menu Internet Protocol (TCP/IP) Properties, seperti gambar di bawah ini :
- Klik use the following IP Address , Masukkan data-data IP Address.
IP Address computer 1 adalah 192.168.1.1 komputer 2 : 192.168.1.2 dst, dengan subnet mask 255.255.255.0 . sedangkan untuk gateway dikosongkan saja, karena jaringan LAN tidak terhubung ke jaringan LAN lain/internet.
- Setelah data-data setting TCP/IP ini dimasukkan, klick OK untuk menutup menu Internet Connection (TCP/IP) Properties, klick OK untuk menutup menu “Local Area Connection Properties”
      - Klick Star > Run > sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD sampai keluar kotak dialog baru “command”, Di menu “Command” tadi, ketikkan : ipconfig . Jika Ethernet dari computer belum tersambung dengan LAN, akan keluar hasil seperti gambar dibawah :

-   Lakukan test ping koneksi dengan computer sebelah (computer dengan IP address 192.168.1.2, 192.168.1.3, dsb), dengan mengetik pada command prompt:
C:\Documents and Settings\Lenovo>ping 192.168.1.2
Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=3ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=3ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=64


Tidak ada komentar:

Posting Komentar